

Ditulis oleh:
Abu ‘Iyyadh Sa’id bin Muhammad Al-Limboriy Al-Indonesiy
Abu ‘Iyyadh Sa’id bin Muhammad Al-Limboriy Al-Indonesiy
-semoga Allah menjaganya dan menjaga kedua orang tuanya-
MUQODDIMAH
بسم الله الرحمن الرحيم
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، وسيئات أعمالنا من يهده الله، فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده روسوله.
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾[آل عمران:102] .
﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً﴾[النساء:1] .
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً﴾ [الأحزاب: 70-71].
أما بعد:
فإن خير الحديث كتاب الله، وخير الهدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثه بدعة، وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، وسيئات أعمالنا من يهده الله، فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده روسوله.
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾[آل عمران:102] .
﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً﴾[النساء:1] .
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً﴾ [الأحزاب: 70-71].
أما بعد:
فإن خير الحديث كتاب الله، وخير الهدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثه بدعة، وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
Saya menulis
buku ini sebagai suatu ringkasan walaupun mungkin terdapat dalil yang
sedikit, Insya Allah bisa memberikan faedah kepada para pembaca, dan isi
buku ini berkaitan dengan azab Allah dan bagaimana Allah memberikan
azab kepada orang-orang menentang perintah-Nya.
Di zaman
sekarang ini sangat banyak orang-orang yang lalai, tidak mengetahui lagi
agama yang haq, sehingga terlalaikan pandangan mata dan isi hatinya,
dan terlupakan akan nikmat yang hakiki yang tidak akan pernah pudar
[ya’ni akhirat].
Mereka
menganggap bahwa kehidupan dunia adalah kenikmatan segala-galanya,
padahal semua itu hanyalah tipuan syaithon untuk memalingkan manusia
dari mengingat Allah.
BAB 1
HAKEKAT KEHIDUPAN DUNIA
Ketahuilah bahwa kemegahan dunia tidaklah seberapa di bandingkan dengan kemegahan kehidupan akhirat (ya’ni Jannah).
Dan dunia
dipermisalkan bagaikan pohon yang tumbuh di permukaan tanah yang gersang
yang tidak bisa menelan air dan memberi manfaat kepada pohonnya, tidak
bisa menghasilkan buah dan daun-dauannyapun kering, manusia tidak bisa
berteduh di bawahnya, jika berteduh ia akan mengalami sesuatu yang tidak
enak karena tidak bisa berlindung dari terik matahari.
Sudah banyak
kita saksikan di depan mata kita bahwa banyak dari orang-orang kaya
raya tidak bisa mendapatkan hasil apa-apa untuk menjalin hubungan
kekerabatan, kekeluargaan, masyarakat dan umat, bahkan kekayaan yang
dimilikinya hanyalah menjadi perselisihan dan permusuhan, dengan
sebabnya terjadi persengketaan dan pertumpahan darah di sisi mereka di
sebabkan karena harta duniawi.
Sungguh
alangkah ruginya orang-orang yang bertopeng Islam namun hakekat
kehidupan yang ia miliki bagaikan orang-orang kafir, mengejar dunia
tanpa menghiraukan agama yang haq (benar), hingga tidak ada yang ia
dapati melainkan siksaan dan penderitaan dunia dan akhiratnya.
Barangsiapa
yang menjadikan dunia sebagai tempat tujuan kehidupannya maka ia akan
mendapatkan ancaman [siksaan] terhadap apa yang ia telah usahakan pada
dunia tersebut, Allah berkata:
(مَنْ
كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ
أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ * أُولَٰئِكَ
الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا
صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ) [سورة هود :15-16]
“Barangsiapa
yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan
kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan
mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak
memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa
yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan”. [Hud: 15-16].
Allah berfirman:
(اعْلَمُوا
أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ
بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ
أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ
يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ
اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ
الْغُرُورِ) [سورة الحديد : 20]
“Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu
yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan diantara kalia serta
berbangga-banggaan terhadap banyak harta dan anak, seperti hujan yang
tanam-tanamannya menganggungkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kalian melihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah
serta keridhoan-Nya. Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang
menipu”. [Al-Hadid: 20].
Barangsiapa yang mengerjakan amalan sholih maka itu untuk dirinya dan kebahagian untuknya di akhirat, Allah berfirman:
(مَنْ
عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ
بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ) [سورة النحل : 97]
“Barangsiapa
yang mengerjakan amalan sholih, baik dia laki-laki maupun dia perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan”. [An-Nahl: 97].
Dan
barangsiapa yang bermalas-malasan dalam beramal sholih maka kerugian
baginya dan berhak baginya mendapatkan azab sesuai apa yang ia
tinggalkan, Allah berfirman:
(وَمَنْ
أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ * قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ
وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا * قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا
ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَىٰ * وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ
وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ ۚ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَشَدُّ
وَأَبْقَىٰ) [سورة طه: 124-127]
“Dan
barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan membangkitkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta”, ia berkata: ”Wahai Robbku, mengapa Engkau
membangkitkanku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang
yang melihat?”, Allah mengatakan: Demikianlah, telah datang kepadamu
ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu [pula] pada hari ini
kamupun dilupakan”. Dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang
melampaui batas dan tidak beriman kepada ayat-ayat Robbnya, dan
sesungguhnya azab akhirat itu lebih berat dan lebih kekal”. [Thaha: 124-127 ].
BAB 2
AKIBAT DARI MEMBANGGAKAN DIRI TERHADAP APA YANG DIMILIKI DAN BAHAYA MELALAIKAN KEWAJIBAN SERTA MENINGGALKAN AMAL SHOLIH
Seseorang
yang dia membanggakan diri terhadap apa yang dia miliki berupa anak-anak
dan harta, dan dia lupa kewajiban apa yang Robbnya telah wajibkan
untuknya dari beramal sholih, maka Allah akan mengazabnya melalui
anak-anaknya dan harta bendanya. Allah berfirman:
(فَلَا
تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ
لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ
وَهُمْ كَافِرُونَ) [سورة التوبة : 55]
“Maka
janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu, sesungguhnya
Allah menghendaki dengan [memberi] harta benda dan anak-anak itu untuk
menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa
mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir”. [At-Taubah :55]. Ayat ini
telah di tafsirkan oleh shahabat yang faqih, ahli tafsir ‘Abdullah bin
‘Abbas Rodiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: “Maka janganlah harta benda
dan anak-anak mereka menarik hatimu dalam kehidupan dunia, sesungguhnya
Allah bermaksud dengan harta dan anak-anaknya itu untuk mengazab mereka
denganya di akhirat”. (At-Taubah: 55)
Allah berfirman:
(وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَٰلِكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ) [سورة الطور : 47]
“Dan sesungguhnya untuk orang-orang zholim ada azab selain itu, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”. [At-Thur: 47].
Allah berfirman:
(إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ) [سورة طه : 74]
“Sesungguhya
barangsiapa datang kepada Robbnya dalam keadaan berdosa, maka baginya
nereka Jahannam, ia tidak mati di dalamnya dan tidak [pula] hidup”. [Thaha: 74].
Para ulama
menafsirkan makna ayat ini : {maksud tidak mati} yaitu tidak ada tempat
istirahat baginya dan ia akan mendapatkan azab terus menerus.
Dan
perkataan-Nya: { tidak pula hidup} yaitu tidaklah ia mendapatkan
ketenangan di dalam [nereka] dan kehidupannya di jadikan sebagai azab.
Allah berfirman:
Allah berfirman:
(إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا
نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا
الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا) [سورة النساء : 56]
“Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan
mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti
kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab,
sesungguhnya Allah adalah Al-‘Aziz (Maha Perkasa) lagi Al-Hakim (Maha
Bijaksana). [An-Nisa’: 56].
Allah berfirman:
(وَالَّذِينَ
كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا
وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي كُلَّ
كَفُورٍ * وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ
صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا
يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا
فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ) [سورة فاطر : 36-37]
“Dan
orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam, mereka tidak dibinasakan
sehingga mereke mati dan tidak [pula] diringankan dari mereka azabnya.
Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. Dan mereka
berteriak di dalam neraka itu: “Wahai Robb kami, keluarkanlah kami
niscaya kami akan mengerjakan amalan yang sholih berlainan dengan yang
telah kami kerjakan. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam
masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan [apakah
tidak] datang kepadamu pemberi peringatan?, maka rasakanlah [azab Kami]
dan tidak ada bagi orang-orang yang zholim seorang penolongpun”. [Fathir: 36-37].
Allah berfirman:
Allah berfirman:
(وَاسْتَفْتَحُوا
وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ * مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَىٰ
مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ * يَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ
الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ ۖ وَمِنْ وَرَائِهِ
عَذَابٌ غَلِيظٌ) [سورة إبراهيم : 15-17].
“Dan
mereka memohon kemenangan [atas musuh-musuh mereka] dan binasalah semua
orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala, dan di hadapannya
ada jahannam dan dia akan di beri minuman dengan air nanah, di minumnya
dengan air nanah itu dan hampir ia tidak bisa menelannya dan datanglah
[bahaya] maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga
mati; dan di hadapnnya masih ada azab yang berat”. [Ibrohim: 15-17].
Allah berfirman:
(وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ) [سورة الزخرف : 77]
“Mereka
berseru: “Wahai Malik [malaikat penjaga neraka], biarlah Robbmu membunuh
kami saja”. Dia menjawab: “Sesungguhnya kalian akan tetap tinggal [di
neraka ini]”. [Az-Zuhruf: 77].
Para
penghuni neraka menyeru, mereka meminta air dan makanan kepada penghuni
Jannah (Surga) karena haus dan lapar yang sangat, penghuni Jannah
menjawab pertanyaan: [mereka yang berada dalam neraka] bahwa Allah
haromkan bagi keduanya atas orang-orang kafir. Allah berfirman:
(وَنَادَىٰ
أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ
الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ ۚ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ
حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ * الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ
لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۚ فَالْيَوْمَ
نَنْسَاهُمْ كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَٰذَا وَمَا كَانُوا
بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ) [سورة اﻷعراف : 50-51]
“Dan
penghuni neraka menyeru penghuni Jannah: “Berikanlah kepada kami sedikit
air atau makanan yang yang telah direzkikan Allah kepada anda
sekalian”. Mereka [penghuni surga] menjawab: “Sesungguhnya Allah telah
haromkan keduanya itu atas orang-orang kafir, [yaitu] orang-orang yang
menjadikan agama mereka sebagai main-main dan sendagurau, dan kehidupan
dunia telah menipu mereka”. [Al-A’rof: 50-51].
Itulah
balasan bagi orang-orang yang memiliki akal, namun mereka menjadikan
akal mereka hanya untuk bersenang-senag di dunia, bagaimana mungkin anda
sekalian akan bisa bersenang-senang sementara umur anda sekalian
hanyalah sebentar saja dan kalian mempergunakan kehidupan kalian
hanyalah berfoya-foya, tidak mengetahui tujuan arah kehidupan dimana
ditempatkan.
Orang-orang
yang merasa dirinya telah cukup dengan apa yang ia usahakan di dunia ini
berupa harta, mereka tidak lagi melaksanakan ketaatan kepada Allah,
lupa akan nikmat Allah, dengan sebab itu Allah azab mereka, Allah
berfirman:
(أَلَمْ
تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَتَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّوا
قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ * جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا ۖ وَبِئْسَ
الْقَرَارُ) [سورة إبراهيم : 28-29]
“Tidakkah
kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan
kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?, yaitu neraka
Jahannam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk kediaman”. [Ibrohim: 28-29].
Sungguh
alangkah buruknya orang-orang yang bervirus terhadap dunia kerakusan dan
ke hijauan matanya selalu mengejar apa yang syahwatnya inginkan.
Anda
sekalian tidak akan pernah bisa dalam mencapai atau memungut harta dunia
ini semuanya, orang-orang yang telah mendahului anda sekalian sudah
sangat banyak mereka mencoba untuk memungut harta dan kekayaan duniawi
seperti Fir’aun, Qorun, dan yang semisal dari mereka, namun Allah
tenggelamkan mereka (Qorun dan orang-orang yang bersamanya) ke dalam
tanah sebagai pelajaran bagi orang yang setelahnya. Dan bahkan setelah
maut menjemput mereka, mereka menyesal terhadap perbuatan mereka
disebabkan kengerian siksaan yang dialaminya.
Wahai para
pencari dunia, ingatlah akan nikmat Allah, yang Dia telah limpahkan
kepada anda sekalian, sebelum datang kepada anda sekalian kematian yang
dimana tidak ada lagi hubungan kekerabatan, Allah berfirman:
(يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ
أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ
وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ) [سورة البقرة : 254]
“Hai
orang-orang yang beriman, infaqkanlah [di jalan Allah] sebagian dari
rezqi yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang suatu hari,
yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang
kafir itulah orang-orang yang zholim”. [Al-Baqoroh: 254].
Allah berfirman:
(يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي
وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ
إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ) [سورة لقمان : 33]
“Wahai
manusia, bertaqwalah kepada Robb kalian dan takutlah kalian terhadap
suatu hari [pada hari itu] seorang bapak tidak bisa menolong anaknya dan
seorang anak tidak [pula] biasa menolong bapaknya sedikitpun.
Sesungguhnya janji Allah itu benar dan janganlah kehidupan dunia
memperdayakan kalian dan jangan pula syaithon memperdayakan kalian dalam
mengingat Allah”. [Luqman :33].
BAB 3
WASPADA DARI SETIAP YANG MENGANTARKAN KEPADA PENYIMPANGAN
Wahai
manusia, telah merajalela kebohongan dan kedustaan di muka bumi ini, dan
telah rusak akhlak dan moral manusia [kecuali bagi orang yang di
rahmati Allah], tidak lain ini karena adanya interaksi antara muslim dan
kuffar mereka menjadikan teman sebagai hubungan ke duniawian sehingga
tidak mengetahui lagi ‘amar ma’ruf nahi mungkar (memerintahkan kepada
kebaikan dan mencegah dari kemungkaran) dan mereka berloyalitas
dengannya, padahal Allah sudah memperingatkan kepada kaum muslimin agar
jangan menjadikan mereka sebagai teman dan penolong karena yang demikian
itu akan mendatangkan kemurkaan Allah. Allah berfirman:
(إِنَّ
الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا
إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا
يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا * مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَٰلِكَ لَا
إِلَىٰ هَٰؤُلَاءِ وَلَا إِلَىٰ هَٰؤُلَاءِ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ
فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا * يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ
أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا *
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ
تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا) [سورة النساء: 142-145]
“Sesungguhnya
orang-orang munafiq itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan
mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan
malas. Mereka memaksud riya [dengan sholat] di hadapan manusia. Dan
tidaklah menyebut Allah kecuali sedikit sekali mereka dalam keadaan
ragu-ragu antara yang demikian [iman atau kafir]: tidak masuk kepada
golongan ini [orang-orang beriman] dan tidak [pula] kepada golongan itu
[orang-orang kafir]. barangsiapa yang di sesatkan Allah, maka kamu tidak
sekali-kali tidak akan mendapat jalan [untuk memberi petunjuk] baginya.
Wahai orang-orang yang, beriman janganlah kalian mengambil orang-orang
kafir menjadi wali [teman] dengan meninggalkan orang-orang mukmin,
inginkah kalian mengadakan alasan yang nyata bagi Allah [untuk menyiksa
kalian]? sesungguhnya orang-orang munafiq itu di tempatkan pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka, dan kamu tidak akan mendapatkan
seorang penolongpun bagi mereka”. [An-Nisa’ : 142-145].
Allah berfirman:
(وَلَوْ
أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَىٰ
وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا
إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ *
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ
وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ *
وَلِتَصْغَىٰ إِلَيْهِ أَفْئِدَةُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ
وَلِيَرْضَوْهُ وَلِيَقْتَرِفُوا مَا هُمْ مُقْتَرِفُونَ) [سورة اﻷنعام:
111-113]
“Dalau
sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang
telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan [pula] segala
sesuatu ke hadapan mereka niscaya tidak [juga] akan beriman, kecuali
Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Dan
demikian Kami telah jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
syaithan-syaithan [dari jenis] manusia dan [dari jenis] jin, sebagian
mereka membisikan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah-indah
untuk menipu [manusia]. Jika Robbmu menghendaki, niscaya mereka tidak
mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka
ada-adakan. Dan juga agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman
kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa
senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka
[syaithan] kerjakan”. (Al-An’am: 111-113).
Allah berfirman:
(قُلْ
يَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ ۖ فَسَوْفَ
تَعْلَمُونَ مَنْ تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ ۗ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ
الظَّالِمُونَ) [سورة اﻷنعام : 135]
“Katakanlah:
“Wahai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuan kalian, sesungguhnya akupun
berbuat [pula], kelak kalian akan mengetahui, siapakah [di antara kita]
yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya
orang-orang yang zholim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan”. [Al-An’am: 135].
-s e l e s a i-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar